Jumat, 04 November 2011

BAB I Tesisku



EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MICROSOFT OFFICE
DENGAN METODE MODUL 24 JAM

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Ilmu Komputer merupakan ilmu yang masih ghaib bagi para pemula (orang yang masih baru akan memulai belajar komputer) lebih-lebih bagi orang yang masih buta sama sekali terhadap komputer. Kita diperintah oleh A Subhanahu wa Ta’ala untuk beriman terhadap yang ghaib seperti dalam Qur’an Surat (QS) Al-Baqarah Ayat 3
Artinya :
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
            Istilah Ghaib bisa dijabarkan menjadi 2 yaitu ghaib Hakiki (mutlak) dan ghaib Nisbi (relatif). Ghaib Hakiki contohnya adalah A, Malaikat, Surga, Neraka, Hari Kiamat dan sebagainya di mana tidak ada yang mengetahui kecuali A Subhanahu wa Ta’ala. Ghaib nisbi contohnya adalah jika di dalam saku saya terdapat uang, saya mencoba bertanya kepada seseorang “apakah di dalam saku saya ada uangnya”? dia pasti akan menjawab dengan 3 kemungkinan yakni tidak tahu, tidak ada atau ada. Kesimpulannya adalah dia tidak mengetahui. Hal ini adalah ghaib baginya tetapi tidak bagi saya. Setelah saya tunjukkan uangnya padanya, maka adanya uang tersebut tidak lagi ghaib baginya.
            Kata Ghaib identik dengan Rahasia. Ada persamaan antara Sulap dengan Komputer. Persamaannya terletak pada rahasianya. Sebuah permainan sulap jika masih belum dibuka rahasianya, maka akan tetap menarik untuk dipertunjukkan dan penonton akan merasa takjub, seolah-olah hal itu adalah suatu kehebatan dari seorang pemiannya. Tetapi jika telah ditunjukkan rahasia dan triknya maka semua orang pun akan bilang “ooo.. ternyata cuma begitu saja, saya juga bisa”. Sulap bukanlah misteri yang pelik, bukan keajaiban alam, semestinya hal ini disadari oleh siapa pun, sulap adalah hasil kreativitas manusia, oleh sebab itu bisa dipelajari.[1] Komputer juga demikian, selama masih belum diajarkan trik-trik cepat cara mengoperasikannya, maka akan menjadi hal yang sulit bagi seorang pemula. Tetapi jika ditunjukkan cara mudah, trik-trik cepat cara mengoperasikannya, maka dia akan menjadi senang dan merasa mudah memanfaatkan sebuah komputer.
            Perasaan senang inilah yang harus ditumbuhkan kepada seorang pemula pengguna komputer agar dia bisa memanfaatkan komputer dengan baik dalam kehidupannya sehari-hari. Yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan kepercayaan kepada setiap orang yang baru akan memulai belajar komputer. “Percaya anda dapat berhasil, maka anda pun akan benar-benar berhasil.[2] Dan saya sampaikan pula bahwa, dalam belajar mengoperasikan komputer ini anda tidak akan pernah melakukan suatu kesalahan apa pun, karena justeru dari kesalahan itulah kita akan belajar lebih dalam.
            Di dalam ilmu dasar komputer membagi 3 syarat yang harus dipenuhi agar komputer dapat dioperasikan dengan baik yakni ; 1. Hardware (perangkat keras), 2. Software (perangkat lunak) dan 3. Brainware (kemampuan orang yang mengoperasikannya). Jika salah satu syarat tidak terpenuhi maka komputer akan menjadi barang mati yang tidak bernilai apapun kecuali hanya bisa ditimbang kiloan dan dijual ke loakan dengan harga yang sangat murah. Tetapi 3 syarat tersebut mempunyai kedudukan yang sama antara satu dengan yang lainnya. Tidak ada yang lebih utama dan tidak ada pula yang bisa diremehkan.
            Berdasarkan pengalaman saya, saya menemukan 3 syarat lagi yang harus dipenuhi bagi seorang pengguna komputer. Namun syarat ini sifatnya berprioritas. Jika diurutkan dari prioritas yang paling utama maka syarat tersebut adalah ; 1. Senang, 2. Bisa (mengoperasikan) dan 3. Punya (memiliki komputer (desktop/laptop). Senang, menjadi syarat pertama karena kalau belum bisa dia akan semangat dalam belajar dan jika belum punya dia bisa menggunakan rental komputer, komputer sekolah, atau pinjam punya saudara atau pun teman. Punya, tetapi tidak bisa, jelas komputer pun tidak ada gunanya. Punya dan Bisa saja masih belum menjamin bahwa komputer akan bermanfaat dengan baik. Tetapi jika Punya, Bisa dan Senang maka baru bisa dijamin bahwa orang tersebut akan bisa memanfaatkan komputer dengan baik.
Dengan demikian maka sangat perlu ditemukan suatu cara yang tepat dengan waktu yang relatif singkat untuk mengantarkan orang yang baru akan memulai belajar komputer agar segera bisa memanfaatkan komputer dengan baik. Selain itu juga untuk mencegah agar para pengguna komputer tidak terjerumus menggunakannya untuk hal-hal negatif yang tidak mendatangkan manfaat. Karena yang terpenting dalam hidup ini sesungguhnya adalah ilmu bukan uang. “Hanya saat pohon terakhir mati dan sungai terakhir telah diracuni dan ikan terakhir telah tertangkap, baru kita akan menyadari bahwa kita tidak dapat memakan uang.[3]
Dalam dinamika kehidupan ini, pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk keperluan hidup manusia. Oleh karena itu pendidikan mutlak diperlukan oleh setiap manusia dalam rangka mengembangkan potensi yang dimiliki agar dapat hidup mandiri dan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman.
Lahirnya UU No. 22 tahun 1999 tentang Kebijakan Otonomi Pemerintah Daerah tentunya berkaitan pula pada kebijakan pendidikan. Perubahan dari sistem pemerintahan sentralisasi ke sistem desantralisasi dalam dunia pendidikan memungkinkan  terjadinya perkembangan dan kemajuan pendidikan itu sendiri.
Sistem pengajaran yang selalu mengalami perubahan dan penyempurnaan dari waktu ke waktu, secara langsung maupun tidak, akan menuntut pula perubahan pada sarana dan prasarananya. Hal ini terkait pula dengan penggunaan media pengajaran sebagai sarana penunjang aktivitas belajar siswa.
Pada masa dahulu, seorang guru dalam proses belajar mengajar lebih mengandalkan kata-kata (simbol verbal). Cara ini dinilai paling efektif pada masa itu, kerana memang belum adanya sarana pendukung yang memungkinkan untuk digunakan.
Penyakit yang paling berkecamuk di sekolah ialah verbalisme. Bahaya verbalisme terdapat dalam tiap situasi belajar, yakni apabila anak-anak diberi kata-kata tanpa memahami artinya.
Dalam perkembangan selanjutnya, ternyata metode pembelajaran seperti itu dinilai sudah tidak efektif dan relevan lagi dengan perkembangan jaman. Berbagai langkah pengembangan dan proses penyempurnaan dilakukan untuk menghindari verbalisme, yakni mengusahakan agar siswa tidak sebatas menguasai pembelajaran yang tercatat lewat kata-kata kosong, melainkan pembelajaran disajikan dengan cara yang lebih konkrit. Salah satu adalah dengan penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media mempunyai arti penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai penunjang. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media.
Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkritkan dengan kehadiran media. Dengan demikian siswa lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.
Dengan tersedianya media pengajaran, guru dapat menciptakan situasi yang diinginkan dalam kelas agar tidak membosankan. Untuk itu guru dituntut mampu memilih dan menggunakan media secara tepat sehingga media pengajaran benar-benar berfungsi sebagai sarana yang menghantarkan siswa pada tingkat pemahaman yang diharapkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan dapat tercapai secara optimal.
Penggunan media pengajaran sangat bergantung pada tujuan pengajaran, bahan pengajaran, kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemamuan guru dalam memggunakannya dalam proses pengajaran.
Kemajuan teknologi telah menghasilkan sesuatu yang sangat berharga bagi perkembangan media pengajaran dalam dunia pendidikan, yaitu dengan adanya Media Berbasis Komputer sebagai sarana penunjang aktivitas belajar siswa. Media pengajaran ini tidak lagi hanya menggunakan media manusia (instruktur, tutor, guru), media berbasis cetak (buku, buku latihan, lembaran lepas), media berbasis visual (gambar, tranparansi, grafik, peta) atau media berbasis audiovisual (video, film, televisi) untuk menyajikan materi, akan tetapi sudah menggunakan teknologi berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktive, video, hypertex). Media berbasis komputer mampu menyimpan informasi atau materi dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual semata.
Media berbasis komputer akan lebih memudahkan siswa menerima dan mengingat materi yang telah disampaikan. Manfaat lain akan memudahkan guru dalam menyampaikan meteri, karena dapat ditunjukkan secara langsung kepada siswa, suatu bukti konkrit berupa suara dan gambar bergerak. Karena media ini berhubungan langsung dengan indera penglihatan dan pendengaran.
Penulis mempunyai asumsi bahwa aktivitas belajar siswa akan lebih meningkat jika didukung dengan kelengkapan serta ketepatan dalam menggunakan media pengajaran yang dipakai dan memungkinkan terjadinya keterlibatan langsung antara siswa dengan media pengajaran, sehingga pengalaman langsung secara autentik dapat diperoleh.
Penulis mengadakan penelitian ini mengambil lokasi di BSF Computer Sebuah lembaga kursus komputer yang ada di Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik Pulau Bawean dengan beberapa alasan. Diantaranya karena BSF Computer  merupakan satu-satunya lembaga kursus komputer yang mendukung peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan komputer khususnya Microsoft Office. Pengalaman praktik mengajar penulis di BSF Computer serta pengaruhnya terhadap perkembangan dunia komputer di Bawean inilah yang menjadi alasan penulis untuk menjadikannya sebagai objek penelitian tesis ini.
Melihat pentingnya kehadiran media berbasis komputer khususnya Ms. Office sebagai sarana penunjang aktivitas belajar siswa, akhirnya penulis mencoba membahas masalah ini dengan memilih judul “EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MS. OFFICE DENGAN METODE MODUL 24 JAM (STUDI KASUS) DI BSF COMPUTER SANGKAPURA GRESIK”.

 

B. Rumusan Masalah

            Dari latar belakang masalah yang telah dikemukan di atas, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut :
  1. Bagaimana penerapan metode modul 24 jam ini dalam mengantarkan seorang pemula menjadi orang yang bisa mengoperasikan Ms. Office dengan baik ?
  2. Bagaimana Efektifitas penerapan metode modul 24 jam ini dapat tercapai?
C.    Penegasan Judul
1.    Efektifitas, adalah ketepatan waktu dan keberhasilan penyampaian modul, sehingga siswa dapat mempraktekkan dengan baik modul yang disajikan.
2.    Pembelajaran, adalah Aktivitas Belajar Siswa, adalah yakni aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaktif aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Aktivitas belajar yang dimaksud adalah aktivitas belajar di BSF Computer. Aktifitas belajar siswa tersebut terutama setelah dicontohkan dalam menggunakan komputer untuk menerapkan modul yang diberikan.
3.    Modul 24 Jam, adalah seperangkat modul berupa lembaran kertas dengan ukuran Folio dan A4 yang berisi tulisan ataupun gambar untuk dijadikan sebagai panduan siswa dalam mengerjakannya. Modul ini untuk dipraktekkan selama 12 x pertemuan (hari) dengan setiap pertemuannya adalah 2 jam.
4.    Ms. Office, pada penelitian ini kami membatasi program Ms. Office yang digunakan yaitu Ms. Word, Ms. Excel dan Ms. Powerpoint saja.
5.    BSF Computer, adalah lembaga non formal kursus komputer satu-satunya di Pulau Bawean yang mengajarkan cara mengoperasikan komputer mulai dari tingkat pemula yang pesertanya sangat beragam yakni dari usia SD hingga tingkat para guru dan karyawan di Bawean yang memang belum bisa atau masih buta dengan dunia komputer.
            Dengan demikian yang dimaksud dengan judul tesis ini adalah suatu pembahasan hasil penelitian tentang efektifitas pembelajaran Ms. Office dengan metode modul 24 jam (Studi Kasus) di BSF Computer Sangkapura Gresik.

D.    Alasan Memilih Judul
                 Hal-hal yang menjadi alasan dalam pemilihan judul tesis ini adalah :
1.    BSF Computer merupakan lembaga kursus Aplikasi Komputer satu-satunya di Pulau Bawean Kabupaten Gresik yang telah Berdiri sejak Tahun 2002 dan sampai sekarang masih eksis.
2.    Banyaknya peminat yang mendaftar untuk kursus di tempat ini, sehingga sampai perlu disusun jadwal pengaturan tentang waktunya.
3.    Adanya Modul yang diciptakan oleh pemilik lembaga sendiri yang sangat berbeda dengan buku panduan atau Buku Ajar TIK di sekolah baik tingkat SMP maupun SMA.
4.    Setiap siswa mendapatkan pengalaman praktek untuk berhadapan langsung menggunakan Laptop dan atau Desktop dimulai dari Nol yakni buta sama sekali dengan komputer.

E.                 Tujuan Penelitian
  1. Menerapkan metode modul 24 jam untuk mengantarkan seorang pemula menjadi orang yang bisa mengoperasikan Ms. Office dengan baik.
2.    Menjelaskan pencapaian efektifitas pelaksanaan penerapan metode modul 24 jam ini di BSF Computer ini.
F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :
  1. Seorang Pemula
-          Dia dapat belajar dengan menyenangkan ketika diberikan suatu contoh berkas (File) dan ditunjukkan langsung cara membuatnya dengan memanfaatkan komputer.
-          Dia dapat membuat berkas-berkas lain yang serupa (identik), dengan menggunakan ikon-ikon yang telah difahami fungsinya.

  1. Guru Komputer, baik Formal di Lembaga Sekolah maupun Non Formal di tempat-tempat kursus komputer di luar sekolah.
-          Menambah wawasan dalam mempersingkat waktu  untuk mengantarkan seorang pemula di bidang komputer menjadi orang yang bisa mengoperasikan komputer dengan baik.
-          Mendapatkan metode yang lebih cepat dan tepat dalam mengajarkan komputer kepada orang lain.

  1. Sekolah
Sebagai masukan bagi Sekolah (Litbang Sekolah) tentang alternatif metode pembelajaran Komputer yang cepat dan tepat.

  1. Pemerintah pembuat kurikulum.
Dapat membuat kurikulum yang efektif dan efisien dengan menggunakan waktu yang singkat dan metode pengajaran yang tepat.

H. Sistematika Pembahasan
                 Sistematika pembahasan diuraikan sebagai upaya untuk memudahkan para pembaca dalam memahami alur laporan yang disajukan penulis. Adapun sitematika pembahasan dalam tesis ini adalah sebagai berikut :
      
       BAB I        : PENDAHULUAN
                            Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, penegasan judul, alasan pemilihan judul, tujuan penelitian, hipotesis dan sistematika pembahasan.
      
       BAB II       : KAJIAN PUSTAKA
                            Menyampaikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan sistim pembelajaran TIK di Sekolah mulai dari kelas 7 sampai dengan kelas XII. Program Ms. Office yang sering dan biasa digunakan di Kantor-kantor, instansi-instansi perkantoran dan di Sekolah. Berikutnya membahas tentang aktivitas belajar siswa. Meliputi, pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar serta macam-macam aktivitas belajar siswa.

       BAB III     : METODE PENELITIAN
                            Membahas tentang Gambaran umum Obyek Penelitian (BSF Computer), Letak geografis, latar belakang berdirinya, sistim pembelajaran yang digunakan dengan menerapkan metode modul 24 jam.

       BAB IV     : LAPORAN HASIL PENELITIAN
                            Menyajikan data tentang hasil penelitian terhadap penerapan dan efektifitas dari penggunaan metode modul 24 jam tersebut.
       BAB V       : KESIMPULAN
                            Berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran.


[1] Gabriella ; 2009 hal 5
[2] David J. Schwartz Ph.D. ; 1992 Bab 1
[3] Cree India dalam William Tanuwidjaja : 2009 hal 74

Tidak ada komentar:

Posting Komentar