Jumat, 04 November 2011

Bab II Tesisku


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Tentang Microsoft Office yang Banyak digunakan di Perkantoran
Microsoft office terdiri dari 7 program yaitu Microsoft word, excel, powerpoint, access, outlook, publisher, infopath. dari semua program yang ada mempunyai kegunaan yang berbeda-beda tetapi mempunyai keterkaitan satu sama lain. Caranya membuat program tersebut saling berhubungan adalah dengan memadukan program satu dengan program lainnya. Diantara aplikasi tersebut yang paling banyak dipakai sebagai aplikasi perkantoran adalah :
1.    Microsoft Word mempunyai fungsi yang penting bagi banyak orang. Kegunaannya adalah membuat surat menyurat, membuat naskah karya tulis, dan lain-lain.
2.    Microsoft Excel mempunyai fungsi yang beraneka ragam, yang intinya adalah untuk pengolahan angka, mulai dari perhitungan aritmatik sampai perhitungan logika, dan menyajikannya dalam bentuk tabel serta disertai laporan secara grafik.
3.    Microsoft powerpoint mempunyai fungsi untuk membantu kita untuk menyusun bahan presentasi dan menyajikannya dalam bentuk visual yang menarik dalam waktu yang singkat.

B. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Sebagai
     Media Pembelajaran

Maret 18, 2009 — Wahidin
Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran. Kutipan dari Kurikulum untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu agar siswa dapat dan terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan baru di lingkungannya.
Melalui mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diharapkan siswa dapat terlibat pada perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk teknologi informasi dan komunikasi.
Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. Dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi, siswa akan dengan cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan kemampuan siswa karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:
Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan lebih percaya diri.
Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan seharihari.
Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari.

Dengan melihat isi dari kurikulum tersebut, kita harus mengintegrasikan TIK dalam proses belajar mengajar di madrasah bukan hanya untuk mata pelajaran teknologi dan informasi saja. Melihat kondisi TIK pada saat ini dan perkembangannya di masa datang, kita harus mempersiapkan diri dan melakukan perencanaan yang matang dalam mengimplementasikan TIK di madrasah. Jika kita tidak memulainya sekarang maka madrasah sebagai salah satu institusi pendidikan selain sekolah yang berada dibawah Depdiknas akan tertinggal oleh sekolah lain. Jika ini terjadi, usaha kita akan semakin berat untuk mensejajarkan madrasah dengan sekolah lain. Di satu sisi, kita sedang berusaha mengejar ketertinggalan dalam mata pelajaran khususnya MIPA dan BahasaInggris, di sisi lain TIK akan membuat kita tertinggal semakin jauh. Mengamati Program Pengembagan TIK yang dilakukan Depdiknas Untuk mengejar ketertinggalan pemanfaatan TIK di sekolah dari negara lain, saat ini Depdiknas mempunyai program pengembangan TIK secara besarbesaran.
Ada tiga posisi penting di Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:
1.      Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolahsekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota.
2.      Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan interaktif, Elearning dan ESMA. Program ini bertujuan untuk mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar dengan daerah.
3.      Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena bersifat terbuka.
Pengembangan TIK di Madrasah secara Mandiri. Kita belum terlambat untuk mempersiapkan diri dalam penguasaan TIK sebagai media pembelajaran di madrasah. Mulai saat ini pihak madrasah dan Majlis Madrasah harus membuat sebuah program pengembangan TIK secara menyeluruh. Ada beberapa poin untuk membuat suatu perencanaan pengembangan TIK, diantaranya:
1.     Mempersatukan visi dan misi pengembangan TIK yang ingin dicapai antara Kepala sekolah, guru dan majlis madrasah.
2.     Pembentukan Komite Teknologi (Organisasi Labkom) yang mandiri.
3.     Mengidentifikasi infrastruktur lembaga, baik hardware, software maupun sistem dan jaringan yang sudah dimiliki.
4.     Penentuan hardware dan software yang akan digunakan atau dikembangkan.
5.     Mengidentifikasi SDM yang dimiliki.
6.     Menentukan bentuk pelatihan penguasaan TIK baik untuk guru dan staf lainnya.
7.     Adanya Time schedule yang jelas untuk pencapaian program
8.     Penentuan Investasi yang diperlukan secara berkala tiap tahun
9.     Mengidentifikasi perkembangan software dan kurikulum baru.
10. Mengadakan revisi perencanaan disesuaikan dengan perkembangan.

Dengan perencanaan yang matang, kita bisa mengembangkan TIK secara bertahap di madrasah agar tidak tertinggal dari sekolah lain. Program yang dibuat haru dilaksanakan secara berkelanjutan meskipun terjadi pergantian kepala dan majilis madrasah. Pemanfaatan TIK Sebagai Media Pembelajaran TIK bukan merupakan teknologi yang berdiri sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari hardware dan software.Ada hal penting yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran yaitu hardware dan software yang tersedia dan jenis metode pembelajaran yang akan digunakan. Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya:
1.      Presentasi
Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa untuk menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakan
untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi,
diantaranya:
a.       Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan.
b.      Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.
c.       Perbanyak memasukkan gambar dan animasi
d.      Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.
2.      Demonstrasi
Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut.
Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita bisa menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kita ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia). Sebagai contoh untuk menampilkan arah vektor dari perkalian silang kita bisa mengakses internet dengan alamat
http://www.upscale.utoronto.ca/GeneralInterest/Harrison/Flash/ClassMechanics/RightHandRule/RightHandRule.html
3.    Virtual Experiment
Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang dipindahkan di depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa eksperimen dengan memanfaatkan software virtual eksperimen misalnya Crocodile Clips. Software ini bisa didownload di http://www.crocodileclips. com/s3_1.jsp, tetapi kita harus register dulu untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satu bulan.
Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium IPA yang lengkap atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yang sesungguhnya.
4.    Kelas virtual
Maksud kelas virtual di sini adalah siswa belajar mandiri yang berbasiskan web, misalnya menggunakan moodle. Saya berikan contoh bentuk kelas maya yang sedang kami kembangkan di MAN 2 Ciamis. Pada kelas maya ini siswa akan mendapatkan materi, tugas dan test secara online. Kita sebagai guru memperoleh kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai hasil ujian siswa. Terutama hasil ujian siswa akan dinilai secara otomatis.
Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnya yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung kepada kita bagaimana cara memanfaatkannya
(Pengarang Wahidin)
makalahkumakalahmu.wordpress.com/.../pemanfaatan-teknologi-
informasi-dan-komunikasi-sebagai-media-pembelajaran/

 

C. Pengertian Belajar
            Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Dengan belajar seseorang akan mengalami perubahan dalam dirinya, baik perubahan yang mencakup pengetahuan, kecakapan dan tingkah laku. Hampir setiap perubahan yang terjadi pada manusia merupakan hasil dari belajar.
            Menurut pendapat yang tradisional, belajar itu hanya menambah dan mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan.[1] Pendapat ini dipandang terlalu sempit dan hanya berpusat pada mata pelajaran belaka. Belajar tidaklah demikian saja, yang hanya dijuruskan kepada pengumpulan sejumlah ilmu. Belajar itu sendiri adalah proses aktivitas yang dapat membawa perubahan pada individu.
            Pengertian belajar adalah hal yang sangat kompleks. Untuk memperoleh pengertian yang obyektif perlu dirumuskan definisi belajar secara jelas. Pada hakekatnya definisi belajar bergantung pada teori belajar yang dianut oleh seseorang.[2]
            Untuk lebih memudahkan dan mempersempit ruang lingkup pengertian belajar diperlukan beberapa batasan tentang belajar yaitu:
a.    Belajar adalah perubahan-perubahan dalam sistem urat syaraf
            Belajar adalah pembentukan “S-R bonds” atau hubungan-hubungan tertentu dalam sistem urat syaraf sebagai hasil-hasil respon terhadap stimulus. Belajar merupakan perubahan-perubahan fisiologis yang tak dapat dibuktikan dan disangkal kebenarannya. Tetapi yang nyata adalah bahwa perubahan itu terjadi pada salah satu bagian dari organisme, yakni hanya dalam sistem urat syaraf.
b.    Belajar adalah penambahan pengetahuan
            Dalam prakteknya sangat banyak dianut oleh sekolah-sekolah dimana para guru berusaha memberikan ilmu sebanyak mungkin dan siswa bergiat untuk mengumpulkannya. Sering belajar itu disamakan dengan menghafal.
c.    Belajar sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan.
            Belajar membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk percakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri serta mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.[3]

            Dari beberapa batasan tersebut dapat disimpilkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil penambahan pengetahuan yang diterima serta pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
            Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Misalnya perubahan tingkah laku seseorang yang berada dalam keadaan mabuk, perubahan semacam itu bukanlah perubahan dalam arti belajar. Begitu pula perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan perkembangan tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar, melainkan perubahan dalam proses kedewasaan.
            Hilgard mengatakan bahwa belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah di dalam laboratorium atau di dalam lingkungan alamiah) yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan, misalnya perubahan karena mabuk atau memakai ganja bukan termasuk hasil belajar.[4]
            Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah sebagai berikut :
a.    Perubahan terjadi secara sadar
       Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadinya suatu perubahan dalam dirinya.
b.    Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
       Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya jika seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak bisa menulis menjadi bisa penulis, bisa menulis indah, bisa menulis dengan pen, bisa menulis dengan kapur, bisa menulis surat, menyalin catatan-catatan, mengerjakan soal-soal dan sebagainya.
c.    Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
       Perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian semakin banyak usaha belajar itu dilakukan, semakin banyak dan semakin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu itu sendiri.
d.   Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
       Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya kecakapan anak dalam memainkan piano setelah belajar, tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahakan akan makin berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih.
e.    Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
       Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Misalnya, seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang akan dicapainya.
f.    Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
       Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
            Agar tujuan belajar dapat tercapai dengan baik, maka perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya, baik yang berasal dari dalam individu maupun yang berasal dari luar individu tersebut.
            Menurut Dewa Ketut Sukardi, Faktor-faktor yang mempengarui belajar adalah :
a.        Faktor Internal, yaitu faktor yang menyangkut seluruh pribadi, termasuk fisik maupun mental psikofisiknya yang ikut menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar.
b.        Faktor Eksternal, yaitu faktor yang bersumber dari luar individu yang bersangkutan, misalnya ruang belajar yang tidak memenuhi syarat, alat yang tidak memadai dan lingkungan sosial maupun lingkungan alamiah.[5]

       a. Faktor Intern
            Faktor intern meliputi beberapa hal berikut ini :
1.   Faktor Jasmani
Keadaan jasmani atau fisik dapat berpengaruh pada kegiatan belajar siswa. Keadaan fisik yang baik akan lain pengaruhnya bila dibandingkan dengan keadaan fisik yang lemah.
2.   Faktor Psikologis
Selain faktor jasmani di atas, faktor psikologis juga sangat berpengaruh terhadap aktifitas belajar siswa. Faktor psikologis ini meliputi perhatian, minat, bakat, intelejensi dan kematangan.
3.   Faktor Kelelahan
Ada dua macam kelelahan yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan menurunnya kondisi kesehatan tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh, terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani terlihat adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu menjadi hilang. Oleh karenanya agar siswa dapat belajar dengan baik harus menghindari jangan sampai terjadi kelelahan di dalam belajarnya.[6]

       b. Faktor Ekstern
            Faktor ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1.        Faktor Keluarga
       Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama bagi anak yang memiliki peranan penting dalam rangka memberikan dasar-dasar pendidikan pada anak yang nantinya akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak di masa yang akan datang.
2.        Faktor Sekolah
       Sekolah merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga. Di sinilah anak-anak akan menerima berbagai macam pengetahuan dan keterampilan yang belum pernah diterimanya dalam lingkungan keluarga yang nantinya akan menjadi bekal untuk kehidupan masa depan.
3.        Faktor Masyarakat
       Sebagai makhluk sosial, siswa tidak dapat dipisahkan dari lingkungan masyarakat karena masyarakat turut memberi corak pada perkembangan siswa, termasuk dalam aktivitas belajarnya.
E. Macam-macam Aktivitas Belajar
            Dari semua asas didaktik boleh dikatakan aktivitaslah asas yang terpenting oleh sebab belajar sendiri merupakan suatu kegiatan. Tanpa kegiatan tak mungkin seseorang belajar. Hal ini juga dibenarkan oleh setiap ahli pendidik.
            Aktivitas belajar terdiri dari dua kata, yaitu aktivitas dan belajar. Aktivitas berarti kegiatan, sedangkan pengertian belajar telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak di sekolah bermacam-macam, tidak hanya mendengarkan dan mencatat seperti lazimnya terdapat di sekolah tradisional. Paul B. Diedrich membuat suatu daftar yang berisi 117 macam kegiatan siswa antara lain :
  1. Visual Activities (13) seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, memperhatikan pekerjaan orang lain dan sebagainya.
  2. Oral Activities (43) seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi dan sebagainya.
  3. Listening Activities (11) seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato dan sebagainya.
  4. Writing Activities (22) seperti menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin dan sebagainya.
  5. Drawing Activities (8) seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola dan sebagainya.
  6. Motor Activities (47) seperti melakukan percobaan, membuat kontruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang dan sebagainya.
  7. Mental Activities (23) seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan dan sebagainya.
  8. Emotional Activities (23) seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup dan sebagainya.

Belajar tidak hanya dilakukan di sekolah saja. Akan tetapi dapat berlangsung di luar sekolah, misalnya di rumah dan di lingkungan masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik yaitu “kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan tidak hanya terbatas di dalam ruang kuliah/sekolah, tetapi juga di rumah dan di masyarakat.

F.        Media Berbasis Komputer
1.    Sejarah Perkembangan Penggunaan komputer dalam Pendidikan
                 Komputer dikembangkan pada tahun 1950-an sebagai kreasi besar tahun itu dengan tabung-tabung vakum dan bermil-mil kabelnya memenuhi beberapa ruangan besar. Harganya sangat tinggi dirancang untuk tujuan perhitungan-perhitungan manipulasi matematis yang rumit. Ternyata komputer bekerja sangat efisien untuk segala jenis matematika tingkat tinggi.
                 Pada waktu itu masih belum jelas bagaimana pemakaian komputer dalam bidang pendidikan. Sekalipun demikian, percobaan-percobaan pengajaran komputer sudah mulai dirintis pada tahun 1950-an dan 1960-an. Percobaan-percobaan ke arah itu didorong oleh adanya perkembangan FORTRAN, tumbuhnya bahasa komputer yang lebih mudah dipelajari dan hasil penelitian pengajaran berprogram linear cocok dengan karakteristik komputer. Akan tetapi, faktor harga, kehandalan dan perangkat kerasnya, dan kegunaan materialnya yang memadai masih tetap merupakan rintangan besar dalam pendayagunaan yang luas dalam pengajaran.
                 Baru setelah munculnya mikrokomputer pada tahun 1975 keadaan tersebut berubah secara dramatis. Adanya mikrokomputer dimungkinkan dengan ditemukannya mikroprosesor, yaitu sebuah chip silikon tipis yang di dalamnya berisi semua kemampuan yang diperlukan untuk memproses berbagai perintah yang sebelumnya harus dilakukan oleh peralatan yang memenuhi ruangan besar. Bahkan, pengembangan mikroprosesor terus berlangsung hingga kini yang bukan saja ukurannya lebih kecil tetapi juga kemampuannya lebih besar, kemampuan menangani informasi dan instruksi yang hampir tiada terbatas dengan kecepatan yang semakin tinggi. Dengan demikian ukuran komputer menjadi kecil yang karena ukurannya itu diberi nama laptop atau netbook yang dapat dibawa kemana-mana dalam sebuah tas jinjing kecil. Harga komputer juga semakin terjangkau untuk penggunaan di rumah tangga.
                 Di samping digunakan untuk keperluan administrasi dan pengembangan usaha pada perusahaan besar dan kecil, komputerpun mendapat tempat di sekolah-sekolah. Di negara maju, misalnya Amerika Serikat komputer sudah digunakan di sekolah-sekolah dasar sejak tahun 1980-an dan kini di setiap sekolah komputer sudah merupakan barang yang lumrah. Untuk jenis-jenis tugas tertentu, pendayagunaan komputer jelas lebih ekonomis ketimbang pengunaan tenaga manusia.
2.    Pengertian Media Berbasis Komputer
          Sebelum membahas tentang pengertian media berbasis komputer, ada baiknya diuraikan terlebih dahulu pengertian tentang media pengajaran, kerana media berbasis komputer merupakan salah satu dari ragam media pengajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Sebagaimana Leshin, Pollock dan Reigeluth telah mengklasifikasikan berbagai jenis media pengajaran dalam lima kelompok, yaitu : Media Berbasis Manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok), Media Berbasis cetak (buku penuntun, buku latihan, alat bantu kerja, lembaran lepas), MediaBerbasis Visual (buku, alat batu kerja, grafik, peta, gambar, transparansi, slide), Media Berbasis Audiovisual (video, program slide-tape, televisi), dan Media Berbasis Komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktive video, hypertex).
          Menurut beberapa ahli, media pengajaran secara global memiliki arti sebagai berikut :
a.    Menurut Rustiyah Dkk : Media pendidikan atau pengajaran adalah alat, metode atau teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
b.    Menurut Soeprapto Dkk: Media pendidikan atau pengajaran adalah semua alat bantu yang secara efektif dapat digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
c.    Menurut R. Ibrahim dan Nana Saodih: Media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.
          Dari beberapa uraian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pengajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh guru untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dam kemampuan siswa melalui indra pendengaran, pengamatan atau penglihatan yang berfungsi untuk lebih mengefektifkan  komunikasi antara siswa dengan guru dalam proses pendidikan dan pengajaran.
          Sedangkan pengertian media berbasis komputer adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber yang berbasis mikro-prosesor.
          Pengertian komputer sendiri adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan  sederhana dan rumit. Satu unit komputer terdiri atas empat komponen dasar, yaitu input (misalnya keyboard dan writing pad), prosesor (CPU: untuk memproses data yang diinput), penyimpanan data (memori penyimpan data yang akan diproses oleh CPU baik secara permanen (ROM) maupun untuk sementara (RAM) dan output (misalnya monitor, printer atau plotter)

3.    Manfaat Media Berbasis Komputer
            Media berbasis audiovisual hanya mempunyai unsur suara dan unsur gambar dalam menyampaikan materi kepada siswa. Sedangkan media berbasis komputer memberikan kelebihan lagi, yaitu dapat menyimpan informasi dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual semata. Dengan demikian media berbasis komputer merupakan pengembangan dari media berbasis audiovisual.
            Komputer dewasa ini memiliki kemampuan untuk menggabungkan dan mengendalikan berbagai peralatan elektronik lainnya, seperti CD player, video tape dan audiotape. Disamping itu, komputer dapat merekam, menganalisis dan memberi reaksi kepada respon yang diinput oleh pemakai atau siswa.
            Berikut ini dikemukakan beberapa keuntungan dan keterbatasan komputer yang digunakan untuk tujuan-tujuan  pendidikan :
Keuntungan :
1.      Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat efektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan.
2.      Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna dan musik yang dapat menambah realisme.
3.      Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata lain komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan misalnya dengan bertanya atau menilai jawaban.
4.      Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan suatu program pengajaran memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.
5.      Dapat berhubungan dengan, dan mengendalikan peralatan lain seperti compact disk, video tape dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer.
Keterbatasan :
1.      Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah), pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.
2.      Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan ketrampilan khusus tentang komputer.
3.      Keragaman model komputer (perangkat keras) sering menyebabkan program (software) yang tersedia oleh satu model tidak cocok (kompatibel) dengan model lainnya.
            Media berbasis komputer dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pengajaran. Hubungan guru siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam sistem pendidikan. Guru harus selalu hadir dalam menyajikan materi dengan bantuan media apa saja, khususnya media berbasis komputer agar manfaat berikut ini dapat terealisasikan :
1.      Memberi kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa.
2.      Menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar dengan ditampilkannya contoh gambar disertai suara.
3.      Memperlihatkan kepada siswa bentuk konkrit tingkah laku yang diinginkan atau contoh interaksi manusia, serta dapat menyajikan masalah yang akan dipecahkan oleh siswa.
4.      Menambah kenikmatan siswa ketika belajar, memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan dalam suatu mata pelajaran.
5.      Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran dengan kebutuhan serta minat siswa dengan meningkatnya motivasi dan aktivitas belajar siswa.
6.      Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa.
7.      Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa.
8.      Memberikan umpan balik yang diperlukan sehingga dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak yang telah mereka pelajari.
9.      Memperkaya pengalaman belajar siswa dan dengan pengalaman tersebut knsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan.
10.  Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran non verbalistik dan membuat generalisasi yang tepat.

            Untuk dapat merasakan manfaatnya, guru harus dapat mempergunakan dan mengembangkan media pengajaran dalam proses belajar mengajar, baik di kelas maupun di luar kelas. Sebab kreatifitas guru dalam menggunakan media dapat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa.
            Dalam penggunaan media pengajaran, dalam hal ini media berbasis komputer supaya lebih dirasa manfaatnya sehingga dapat memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam proses belajar mengajar, maka diperlukan beberapa kriteria yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam memilih media pengajaran agar tepat guna. Kriteria-kriteria tersebut antara lain :
a.         Ketetapatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
b.         Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep-konsep generalisasi sangat memerlukan media agar lebih mudah dipahami anak didik.
c.         Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.
d.        Ketrampilan guru dalam menggunakannya.
e.         Tersedianya waktu untuk menggunakannya.
f.          Sesuai dengan taraf berfikir siswa.
          Penggunaan media berbasis komputer dalam proses belajar mengajar sudah memenuhi beberapa kriteria tersebut. Dengan media berbasis komputer siswa akan lebih mudah memahami materi yang akan diajarkan karena adanya bentuk konkrit sehingga dapat menjelaskan materi yang bersifat fakta atau konsep. Dalam hal ini penggunaan media berbasis komputer sangat mendukung terhadap materi pelajaran.
          Penggunaan media berbasis komputer harus memperhatikan ketepatannya dengan tujuan pengajaran. Misalnya penggunaan media berbasis komputer pada pelajaran Pendidikan Agama Islam. Seorang guru dalam menceritakn sejarah nabi akan menggunakan metode ceramah yang membutuhkan waktu yang cukup lama serta kepandaiannya dalam menyususn kata-kata agar dapat dipahami siswa. Akan tetapi pada kenyataannya siswa lebih cepat bosan dengan hanya mendengarkan. Begitu pula dalam proses pengingatan kembali, siswa akan sulit mengungkapkan kembali isi cerita yang telah disampaikan. Berbeda dengan penyampaian materi tersebut dengan menggunakan bantuan media berbasis komputer. Siswa disajikan sebuah pertunjukan film yang mengisahkan sejarah nabi, kemudian pada akhir pertemuan siswa diharuskan dapat mengulas kembali isi cerita dalam bentuk tulisan yang dapat membantunya mengingat kembali materi tersebut sehingga dapat dipergunakannya dalam waktu dan situasi yang dibutuhkan. Disamping waktu dapat lebih efisien da perhatian siswa dapat ditimbulkan, penggunaan media berbasis komputer dapat membantu siswa menguasai  materi pelajaran yang disampaikan.
          Penggunaan media berbasis komputer menuntut pula keahlian dan ketrampilan guru. Jika guru belu mahir dalam menggunakannya akan lebih memakan waktu relatif lama, yang natinya proses belajar mengajar tidak berjalan dengan lancar.
          Begitu pula dalam proses penggunaannya, media berbasis komputer harus disesuaikan dengan taraf berfikir siswa. Siswa SD belum sesuai menggunakan media ini dalam proses belajar mengajarnya, karena tingkat berfikirnya masih sederhana dan belum bisa mencerna serta meringkas apa yang disajikan oleh media berbasis komputer. Maka pengambilan subyek dalam penelitian tesis ini adalah siswa SMP dan SMA yang taraf berfikirnya harus sudah mulai terlatih untuk membahas masalah yang lebih kompleks dan rumit. Sama halnya dengan penggunaan media pengajaran pada umumnya, dalam media berbasis komputer diharapkan guru dapat menggunakannya secara tepat sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Sehingga tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai dengan baik. Agar hal ini dapat terwujud, seorang guru sangat perlu memperhatikan prinsip-prinsip dalam penggunaan media pengajaran. Prinsip-prinsip tersbut adalah sebagai berikut :
  1. Penggunaan setiap jenis harus dengan tujuan tertentu.
  2. Harus digunakan untuk membantu menimbulkan tanggapan terhadap materi yang dipelajari.
  3. Tidak perlu digunakan bila siswa memiliki pengalaman yang cukup untuk menanggapi dan menginterpretasi materi pelajaran.
  4. Harus digunakan bila dapat merangsang timbulnya minat dan perhatian baru dan memusatkan perhatiannya terhadap persoalan yang di pecahkan.
  5. Beberap alat tertentu sangat berguna untuk membuat ringkasan pelajaran dan memberikan perspektif tentang hubungan tertentu dalam pelajaran.
  6. Siswa harus belajar menggunakan alat.
  7. Setiap menggunakan alat harus dicek apakah tujuan yang diharapkan dan memberi koreksi terhadap kesalahan tanggap yang terjadi.[7]
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media pengajaran di atas, seorang guru dalam menggunakan media berbasis komputer harus benar-benar memahami prinsip-prinsip tersebut agar tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai dengan optimal.

4. Penggunaan Media Berbasis Komputer
            Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer-managed Instrustion (CMI). Ada pula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar ; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer-assisted Instruction (CAI). CAI mendukung pengajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi . Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer.[8]
            Ada berbagai macam kemungkinan penggunaan komputer sebagai media pengajaran dengan meliputi model-model mengajar yang dapat memberikan kemudahan paling efektif. Mode-model tersebut antara lain :
a.     Tutorial
Program pengajaran tutorial dengan bantuan komputer meniru sistem yang dilakukan oleh guru atau instruktur.[9] Materi pelajaran disajikan di layar komputer dengan teks, gambar, atau grafik. Siswa selanjutnya diberikan pertanyaan atau soal. Jika jawaban siswa benar, komputer akan melanjutkan materi pelajaran berikutnya. Jika jawaban siswa salah, komputer dapat kembali pada materi sebelumnya atau pindah ke salah satu dari beberapa penyajian materi remedial (penyempurnaan jawaban dengan perbaikan) yang ditentukan oleh jenis kesalahan yang dibuat oleh siswa.
b.     Drills and Practice
Dalam mempergunakan model ini hendaknya semua konsep, peraturan atau prosedur terlebih dahulu sudah dipelajari oleh siswa. Program akan membimbing siswa melalui serangkaian contoh yang kemudian meningkat pada ketangkasan dan kelancaran dalam mempergunakan keterampilan. Prinsipnya adalah penguatan secara tetap terhadap seluruh jawaban siswa yang betul. Komputer dapat mempertunjukkannya dengan cukup besar, hanya akan berubah jika tingkat kemahiran (mastery) siswa sudah dipertunjukkan. Model latihan dan praktek ini sangat cocok untuk tujuan latihan pelajaran matematika, praktek menerjemahkan bahasa asing, latihan membentuk kosa kata dan lain-lain.[10]

Contoh modus Drills and Practice untuk mengenali berbagai bentuk geometrik. Satu soal diajukan, dan jawaban yang diberikan oleh siswa dinilai/dianalisis dan balikan disajikan sebelum soal berikutnya ditampilkan. Sebagian besar program ini merekam hasil jawaban siswa yang kemudian dapat dilaporkan atau dapat ditunjukkan kepada siswa atau guru pada akhir kegiatan, dan menjadi landasan untuk pengajaran selanjutnya.


c.      Simulasi
Program simulasi dengan bantuan komputer mencoba untuk menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata.[11] Contoh di dalam situasi kehidupan modern memperlihatkan perusahaan penerbangan yang mempergunakan simulasi-simulasi penampilan pesawat terbang berkomputer canggih sebagai bagian integral dalam melatih terbang para awak pesawatnya. Berbagai persoalan manajemen bisnis dan eksperimen-eksperimen laboratorium di lapangan ilmu pengetahuan fisika adalah contoh pelajaran terkenal lainnya untuk bahan simulasi komputer.[12]

d.     Permainan
Kegiatan permainan dapat mengakibatkan unsur-unsur simulasi. Seperti halnya permainan bisa mengakibatkan unsur-unsur pengajaran, bergantung pada ada tidaknya keterampilan yang dipraktekkan dalam permainan itu sebagai kegiatan akademis, dan hal itu berhubungan erat dengan tujuan instruksional khusus yang telah dirumuskan sebelumnya.[13]
Program permainan yang dirancang dengan baik dapat memotivasi siswa dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Permainan instruksional yang berhasil menggabungkan aksi-aksi permainan video dan ketermpilan penggunaan papan ketik pada komputer, menjadikan siswa tampil mengetik jawaban atau perintah dengan benar .

            Contoh sederhana permainan pemecahan masalah matematika. Siswa diminta untuk menjawab soal-soal matematika yang ditampilkan di layar monitor komputer dengan batas waktu habis, maka bom yang diletakkan di dekat soal matematika akan meledak.[14]
            Keberhasilan penggunaan media berbasis komputer sebagai media pengajaran dipengaruhi pula oleh tingkat frekuensi penggunaannya dalam penyampayan matei. Semakin sering digunakan, maka tingkat keberhasilannyajuga semakin besar. Hal ini bisa diketahuiu dari aktivitas belajar siswa yang semakin meningkat.
Frekuensi penggunaan media berbasis komputer yang sering, juga akan memudahkan siswa memahami materi, selain itu guru akan lebih efisien dalam menyampaikan materi, dari pada menggunakan metode pengajaran yang lain.

G. Materi TIK SMP

1. TIK kelas 7 Semester I

Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Ditulis Oleh Sribanuwati   
01 Juli 2008

Materi ini akan di bedakan menjadi dua bagian, yaitu Perangkat Teknologi Informasi dan Perangkat Teknologi Komunikasi. Banyak sekali perangkat yang beredar di pasaran sehingga untuk mempermudah dalam pembelajaran kita bedakan Perangkat Teknologi Informasi yang tradisional dan yang modern. Demikian juga untuk Perangkat Teknologi Komunikasi.
Menurut sejarahnya Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi sudah ada bersamaan lahirnya peradaban manusia. Pada jaman prasejarah manusia memerlukan alat komunikasi misalnya dengan menggunakan bahasa isyarat yang terbukti dengan adanya prasasti gambar telapak tangan yang terdapat di batu batuan maupun pada dinding goa.
Dengan kemajuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi sekarang ini, dunia tidak lagi mengenal batas, jarak, ruang dan waktu. Sebagai contoh kini orang dapat dengan mudah memperoleh berbagai macam informasi yang terjadi di belahan dunia ini tanpa harus datang ke tempat tersebut. Bahkan orang dapat berkomunikasi dengan siapa saja di berbagai di belahan dunia ini, dengan memanfaatkan seperangkat komputer yang tersambung ke internet.
Berbicara tentang kecanggihan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini maka tidak lepas dari teknologi komputer itu sendiri. Komputer terdiri dari suatu rangkaian peralatan elektronik yang bekerja secara bersama-sama, untuk dapat berfungsi menangani berbagai macam pekerjaan mulai dari yang sangat sederhana sampai pada tingkat pekerjaan yang sangat kompleks/rumit.
Komputer merupakan sebuah sistem yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak) dan brainware (perangkat manusia/user). Hubungan antara ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan.
Untuk dapat mencapai fungsi komputer sebagai produk berteknologi canggih dalam menangani berbagai macam pekerjaan. Hardware sebagai komponen fisik dari sistem komputer yang terdiri dari peralatan Input, Proses, Output dan Media penyimpan data yang merupakan satu kesatuan yang bekerja secara besama-sama, sehingga dapat difungsikan.
Ketiga komponen dalam sistem tersebut Hardware, Software dan Brainware akan melakukan proses meng-input data, memproses (processing) dan menghasilkan output yang berupa produk informasi yang dibutuhkan.

Perangkat Yang Digunakan Dalam TIK

Media Penyimpan Data
Media penyimpan data adalah alat yang digunakan untuk menyimpan data atau program, tempat data yang disimpan tersebut dapat dibaca kembali untuk diproses oleh komputer. Media penyimpan data dapat dibedakan sebagai berikut:
Media Penyimpan Utama (Internal Storage) yaitu:
RAM (Random Access Memory) dan
ROM (Read Only Memory)
Media Penyimpan Cadangan (External Storage) antara lain yaitu:
Hardisk, Magnetik disk, Optic disk, Flash disk
download 30 Juni 2011

2. TIK Kelas 7 Semeter 2
BAB 4. PERANGKAT KERAS KOMPUTER
A.    Perangkat keras (HADWARE) komputer
1.      Perangkat masukan (Input Device)
a.       Keyboard
b.      Mouse dan penggunaannya
c.       Scanner dan penggunaannya
d.      Perangkat input lainnya
2.      Perangkat proses
a.       CPU
3.      Memori
4.      Perangkat keluaran (Output Device)
a.       Monitor
b.      Printer
c.       Perangkat output lain
5.      Medias penyimpanan data
a.       Media penyimpan data magnetik
b.      Media penyimpan data optik
c.       Media penyimpan data elektronis

 BAB 5. MENGENAL PERANGKAT LUNAK PROGRAM APLIKASI
A.    Perangkat lunak (SOFTWARE) aplikasi
1.      Perangkat lunak komersial
2.      Perangkat lunak domain publik
3.      Shareware
4.      Freeware
5.      Rentalware
B.     Berbagai perangkat lunak aplikasi yang perlu diketahui
1.      Program pengolah kata (Woard Processing)
2.      Program pengolah angka (Spreadsheet)
3.      Program presentasi
4.      Program desain grafis
5.      Program aplikasi multimedia
6.      Program browser untuk internet
7.      Virus dan anti virus
8.      Game
C.     Membedakan perangkat lunak sistem operasi dengan perangkat lunak aplikasi

BAB 6. PROGRAM APLIKASI PENGOLAH KATA
1.      Mengaktifkan program Microsoft Word
2.      Mengenal jendela Microsoft Word
3.      Mengakhiri program Microsoft Word
4.      Pengelolaan berkas
5.      Mengubah ukuran tampilan naskah (ZOOM)
6.      Format font dan afak cetak
7.      Membatalkan perintah terakhir Woard (Undo & Redor)
8.      Melakukan setting halaman
9.      Mengatur margin
10.  Find and Replace (mencari dan mengganti kata)
11.  Menyisipkan ClipArt
12.  Mencetak naskah
a.       Menyiapkan dokumen
b.      Menyiapkan printer
c.       Lakukan perintah pencetakan
d.      Setting/pengaturan pencetakan

3. TIK Kelas 8 Semester 1
BAB 1. MENGENAL APLIKASI PENGOLAH KATA
A.    Memulai program aplakasi Microsoft Word dengan memilih menu program
B.     Pengenalan Are Kerja (Desktop) Microsoft Word 2003
C.     Mengenal Toolbar
1.      Toolbar standar
2.      Toolbar formatting
3.      Toolbar Tables and Borders
4.      Toolbar Drawing

BAB 2. MENGOPERASIKAN APLIKASI MICROSOFT WORD
            Menu Microsoft Word
1.      Menu File
2.      Menu Edit
3.      Menu View
4.      Menu Insert
5.      Menu Format
6.      Menu Tools
7.      Menu Table
8.      Menu Windows
9.      Menu Help
A.    Bekerja dengan Microsoft Word
1.      Memindahkan pposisi titip sisip
2.      Memilih/menyorot teks
3.      Menyuting teks
4.      Menghapus teks
5.      Menyimpan Dokumen
6.      Menutup dokumen
BAB 3. MEMODIFIKASI NASKAH DALAM APLIKASI MICROSOFT
 WORD 2003
A.    Dokumen baru
B.     Mengatur Layout Halaman
C.     Mengatur batas-batas pengetikan
1.      Margins
D.    Mengatur Halaman
E.     Mengatur Tampilan Huruf
F.      Mengatur Perataan Teks
G.    Mengatur Spasi (JarakAntar-baris)
H.    Mengatur Penomoran Halaman
I.       Menghapus Nomor Halaman
J.       Membuat Header dan Footer
K.    Membuat Footnote-Endnote
L.     Mencetak
1.      Mencetak ke layar
2.      Mencetak ke kertas
M.   Mengatur Indentasi
1.      Mengatur paragraf dengan ruler (mistar)
2.      Mengatur dengan menu Format > Paragraph
N.    Mengatur Tabulasi (Tab Stop)
O.    Mengatur Format Kolom
P.      Membuat Bullet and Numbering
Q.    Drop Cap
R.     Membuat Tabel Menggunakan Menu Table
1.      Memodifikasi tabel
2.      Mengatur perataan teks pada tabel
3.      Menyisipkan dan menghapus kolom atau baris
4.      Mengatur bingkai garis pada tabel
S.      Membuat Mail Marge (Surat Massal/Gabung)
1.      Membuat file dokumen: ketik naskahnya
2.      Membuat file data
3.      Menyisipkan field-field ke naskah (surat)
4.      Menggabungkan dokumen dengan data source

BAB 4. MEMBUAT KARYA SEDERHANA DENGAN APLIKASI
 PENGOLAH KATA
A.    Mencari (Find), Mencari dan mengganti (Replace)
B.     Change Case
C.     Auto Correct
D.    Membuat WordArt dan ClipArt
1.      Membuat WordArt
2.      Membuat Clip Art
E.     Membuat Karya dengan menggunakan Fasilitas Microsoft Word
F.      Membuat Artikel (Koran dan Majalah)
G.    Membuat Brosur dan Leaflet
H.    Mengatur Halaman Depan Makalah atau Laporan

4. TIK Kelas 8 Semester 2
BAB 5. MENGENAL APLIKASI PENGOLAH ANGKA
A.    Mengenal Microsoft Excel
B.     Mengaktifkan Aplikasi Microsoft Excel
C.     Lembar Kerja Microsoft Excel
1.      Aplication Control Menu Box
2.      Menu Bar
3.      Title Bar
4.      Windows Control
5.      Toolbar
6.      Name Box
7.      Formula Bar
8.      Active Bar
9.      Workbook Window
10.  Status Bar
11.  Scroll Bar Horizontal/Vertikal
12.  Tabulasi Sheet
13.  Task Pane

BAB 6. MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA                                
A.      Memindahkan Penunjuk Sel (Cell Pointer)
B.      Memasukkan Data ke Lembar Kerja
1.      Memasukkan data angka
2.      Memasukkan data berupa teks, wattu, dan tanggal
C.      Memperbaiki Kesalahan Pengetikan
D.     Menghapus Data

Tidak ada komentar:

Posting Komentar