EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MICROSOFT OFFICE
DENGAN METODE MODUL
24 JAM BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Ilmu Komputer merupakan ilmu yang masih ghaib bagi para
pemula (orang yang masih baru akan memulai belajar komputer) lebih-lebih bagi
orang yang masih buta sama sekali terhadap komputer. Kita diperintah oleh A Subhanahu wa Ta’ala untuk
beriman terhadap yang ghaib seperti dalam Qur’an Surat (QS) Al-Baqarah Ayat 3
Artinya :
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang
mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada
mereka.
Istilah Ghaib bisa
dijabarkan menjadi 2 yaitu ghaib Hakiki (mutlak) dan ghaib Nisbi (relatif).
Ghaib Hakiki contohnya adalah A, Malaikat, Surga, Neraka, Hari Kiamat dan sebagainya di mana tidak
ada yang mengetahui kecuali A Subhanahu
wa Ta’ala. Ghaib nisbi contohnya adalah jika di dalam
saku saya terdapat uang, saya mencoba bertanya kepada seseorang “apakah di
dalam saku saya ada uangnya”? dia pasti akan menjawab dengan 3 kemungkinan
yakni tidak tahu, tidak ada atau ada. Kesimpulannya adalah dia tidak mengetahui.
Hal ini adalah ghaib baginya tetapi tidak bagi saya. Setelah saya tunjukkan
uangnya padanya, maka adanya uang tersebut tidak lagi ghaib baginya.
Kata Ghaib identik
dengan Rahasia. Ada
persamaan antara Sulap dengan Komputer. Persamaannya terletak pada rahasianya.
Sebuah permainan sulap jika masih belum dibuka rahasianya, maka akan tetap
menarik untuk dipertunjukkan dan penonton akan merasa takjub, seolah-olah hal
itu adalah suatu kehebatan dari seorang pemiannya. Tetapi jika telah
ditunjukkan rahasia dan triknya maka semua orang pun akan bilang “ooo..
ternyata cuma begitu saja, saya juga bisa”. Sulap bukanlah misteri yang pelik,
bukan keajaiban alam, semestinya hal ini disadari oleh siapa pun, sulap adalah
hasil kreativitas manusia, oleh sebab itu bisa dipelajari.[1]
Komputer juga demikian, selama masih belum diajarkan trik-trik cepat cara
mengoperasikannya, maka akan menjadi hal yang sulit bagi seorang pemula. Tetapi
jika ditunjukkan cara mudah, trik-trik cepat cara mengoperasikannya, maka dia
akan menjadi senang dan merasa mudah memanfaatkan sebuah komputer.
Perasaan senang
inilah yang harus ditumbuhkan kepada seorang pemula pengguna komputer agar dia
bisa memanfaatkan komputer dengan baik dalam kehidupannya sehari-hari. Yang
tidak kalah pentingnya adalah memberikan kepercayaan kepada setiap orang yang
baru akan memulai belajar komputer. “Percaya anda dapat berhasil, maka anda pun
akan benar-benar berhasil.[2]
Dan saya sampaikan pula bahwa, dalam belajar mengoperasikan komputer ini anda
tidak akan pernah melakukan suatu kesalahan apa pun, karena justeru dari
kesalahan itulah kita akan belajar lebih dalam.
Di dalam ilmu dasar
komputer membagi 3 syarat yang harus dipenuhi agar komputer dapat dioperasikan
dengan baik yakni ; 1. Hardware (perangkat keras), 2. Software (perangkat
lunak) dan 3. Brainware (kemampuan orang yang mengoperasikannya). Jika salah
satu syarat tidak terpenuhi maka komputer akan menjadi barang mati yang tidak
bernilai apapun kecuali hanya bisa ditimbang kiloan dan dijual ke loakan dengan
harga yang sangat murah. Tetapi 3 syarat tersebut mempunyai kedudukan yang sama
antara satu dengan yang lainnya. Tidak ada yang lebih utama dan tidak ada pula
yang bisa diremehkan.
Berdasarkan
pengalaman saya, saya menemukan 3 syarat lagi yang harus dipenuhi bagi seorang
pengguna komputer. Namun syarat ini sifatnya berprioritas. Jika diurutkan dari
prioritas yang paling utama maka syarat tersebut adalah ; 1. Senang, 2. Bisa
(mengoperasikan) dan 3. Punya (memiliki komputer (desktop/laptop). Senang,
menjadi syarat pertama karena kalau belum bisa dia akan semangat dalam belajar
dan jika belum punya dia bisa menggunakan rental komputer, komputer sekolah,
atau pinjam punya saudara atau pun teman. Punya, tetapi tidak bisa, jelas
komputer pun tidak ada gunanya. Punya dan Bisa saja masih belum menjamin bahwa
komputer akan bermanfaat dengan baik. Tetapi jika Punya, Bisa dan Senang maka
baru bisa dijamin bahwa orang tersebut akan bisa memanfaatkan komputer dengan
baik.
Dengan demikian maka sangat perlu ditemukan suatu cara
yang tepat dengan waktu yang relatif singkat untuk mengantarkan orang yang baru
akan memulai belajar komputer agar segera bisa memanfaatkan komputer dengan
baik. Selain itu juga untuk mencegah agar para pengguna komputer tidak
terjerumus menggunakannya untuk hal-hal negatif yang tidak mendatangkan
manfaat. Karena yang terpenting dalam hidup ini sesungguhnya adalah ilmu bukan
uang. “Hanya saat pohon terakhir mati dan sungai terakhir telah diracuni dan
ikan terakhir telah tertangkap, baru kita akan menyadari bahwa kita tidak dapat
memakan uang.[3]
Dalam dinamika kehidupan
ini, pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk keperluan hidup
manusia. Oleh karena itu pendidikan mutlak diperlukan oleh setiap manusia dalam
rangka mengembangkan potensi yang dimiliki agar dapat hidup mandiri dan dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman.
Lahirnya UU No. 22 tahun
1999 tentang Kebijakan Otonomi Pemerintah Daerah tentunya berkaitan pula pada
kebijakan pendidikan. Perubahan dari sistem pemerintahan sentralisasi ke sistem
desantralisasi dalam dunia pendidikan memungkinkan terjadinya perkembangan dan kemajuan
pendidikan itu sendiri.
Sistem pengajaran yang
selalu mengalami perubahan dan penyempurnaan dari waktu ke waktu, secara
langsung maupun tidak, akan menuntut pula perubahan pada sarana dan
prasarananya. Hal ini terkait pula dengan penggunaan media pengajaran sebagai
sarana penunjang aktivitas belajar siswa.
Pada masa dahulu,
seorang guru dalam proses belajar mengajar lebih mengandalkan kata-kata (simbol verbal). Cara ini dinilai paling
efektif pada masa itu, kerana memang belum adanya sarana pendukung yang
memungkinkan untuk digunakan.
Penyakit yang paling
berkecamuk di sekolah ialah verbalisme. Bahaya verbalisme terdapat dalam tiap
situasi belajar, yakni apabila anak-anak diberi kata-kata tanpa memahami
artinya.
Dalam perkembangan
selanjutnya, ternyata metode pembelajaran seperti itu dinilai sudah tidak
efektif dan relevan lagi dengan perkembangan jaman. Berbagai langkah
pengembangan dan proses penyempurnaan dilakukan untuk menghindari verbalisme,
yakni mengusahakan agar siswa tidak sebatas menguasai pembelajaran yang
tercatat lewat kata-kata kosong, melainkan pembelajaran disajikan dengan cara
yang lebih konkrit. Salah satu adalah dengan penggunaan media pengajaran dalam
proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar
mengajar, kehadiran media mempunyai arti penting. Karena dalam kegiatan
tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan
menghadirkan media sebagai penunjang. Kerumitan bahan yang akan disampaikan
kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media.
Media dapat mewakili apa
yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan
keabstrakan bahan dapat dikonkritkan dengan kehadiran media. Dengan demikian
siswa lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.
Dengan tersedianya media
pengajaran, guru dapat menciptakan situasi yang diinginkan dalam kelas agar
tidak membosankan. Untuk itu guru dituntut mampu memilih dan menggunakan media
secara tepat sehingga media pengajaran benar-benar berfungsi sebagai sarana
yang menghantarkan siswa pada tingkat pemahaman yang diharapkan. Dengan demikian
tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan dapat tercapai secara optimal.
Penggunan media
pengajaran sangat bergantung pada tujuan pengajaran, bahan pengajaran,
kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemamuan guru dalam
memggunakannya dalam proses pengajaran.
Kemajuan teknologi telah
menghasilkan sesuatu yang sangat berharga bagi perkembangan media pengajaran
dalam dunia pendidikan, yaitu dengan adanya Media Berbasis Komputer
sebagai sarana penunjang aktivitas belajar siswa. Media pengajaran ini tidak
lagi hanya menggunakan media manusia
(instruktur, tutor, guru), media berbasis cetak (buku, buku latihan,
lembaran lepas), media berbasis visual (gambar,
tranparansi, grafik, peta) atau media
berbasis audiovisual (video, film, televisi) untuk menyajikan materi, akan
tetapi sudah menggunakan teknologi berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan
komputer, interaktive, video, hypertex). Media berbasis komputer mampu
menyimpan informasi atau materi dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk
cetakan atau visual semata.
Media berbasis komputer
akan lebih memudahkan siswa menerima dan mengingat materi yang telah disampaikan.
Manfaat lain akan memudahkan guru dalam menyampaikan meteri, karena dapat
ditunjukkan secara langsung kepada siswa, suatu bukti konkrit berupa suara dan
gambar bergerak. Karena media ini berhubungan langsung dengan indera
penglihatan dan pendengaran.
Penulis mempunyai asumsi
bahwa aktivitas belajar siswa akan lebih meningkat jika didukung dengan
kelengkapan serta ketepatan dalam menggunakan media pengajaran yang dipakai dan
memungkinkan terjadinya keterlibatan langsung antara siswa dengan media pengajaran,
sehingga pengalaman langsung secara autentik dapat diperoleh.
Penulis mengadakan
penelitian ini mengambil lokasi di BSF Computer Sebuah lembaga kursus komputer
yang ada di Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik Pulau Bawean dengan beberapa
alasan. Diantaranya karena BSF Computer merupakan satu-satunya lembaga kursus komputer
yang mendukung peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan
komputer khususnya Microsoft Office. Pengalaman praktik mengajar penulis di BSF
Computer serta pengaruhnya terhadap perkembangan dunia komputer di Bawean
inilah yang menjadi alasan penulis untuk menjadikannya sebagai objek penelitian
tesis ini.
Melihat pentingnya
kehadiran media berbasis komputer khususnya Ms. Office sebagai sarana penunjang
aktivitas belajar siswa, akhirnya penulis mencoba membahas masalah ini dengan
memilih judul “EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MS. OFFICE DENGAN METODE MODUL 24 JAM
(STUDI KASUS) DI BSF COMPUTER SANGKAPURA GRESIK”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang
masalah yang telah dikemukan di atas, maka kami merumuskan masalah sebagai
berikut :
- Bagaimana penerapan metode modul 24 jam ini dalam mengantarkan seorang pemula menjadi orang yang bisa mengoperasikan Ms. Office dengan baik ?
- Bagaimana Efektifitas penerapan metode modul 24 jam ini dapat tercapai?
C.
Penegasan Judul
1. Efektifitas, adalah ketepatan waktu dan
keberhasilan penyampaian modul, sehingga siswa dapat mempraktekkan dengan baik
modul yang disajikan.
2. Pembelajaran, adalah Aktivitas Belajar Siswa,
adalah yakni aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaktif aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif
konstan dan berbekas. Aktivitas belajar yang dimaksud adalah aktivitas belajar
di BSF Computer. Aktifitas belajar siswa tersebut terutama setelah dicontohkan
dalam menggunakan komputer untuk menerapkan modul yang diberikan.
3. Modul 24 Jam, adalah seperangkat modul berupa
lembaran kertas dengan ukuran Folio dan A4 yang berisi tulisan ataupun gambar
untuk dijadikan sebagai panduan siswa dalam mengerjakannya. Modul ini untuk
dipraktekkan selama 12 x pertemuan (hari) dengan setiap pertemuannya adalah 2
jam.
4. Ms. Office, pada penelitian ini kami membatasi
program Ms. Office yang digunakan yaitu Ms. Word, Ms. Excel dan Ms. Powerpoint
saja.
5. BSF Computer, adalah lembaga non formal kursus
komputer satu-satunya di Pulau Bawean yang mengajarkan cara mengoperasikan
komputer mulai dari tingkat pemula yang pesertanya sangat beragam yakni dari
usia SD hingga tingkat para guru dan karyawan di Bawean yang memang belum bisa
atau masih buta dengan dunia komputer.
Dengan
demikian yang dimaksud dengan judul tesis ini adalah suatu pembahasan hasil
penelitian tentang efektifitas pembelajaran Ms. Office dengan metode modul 24
jam (Studi Kasus) di BSF Computer Sangkapura Gresik.
D.
Alasan Memilih Judul
Hal-hal yang menjadi alasan dalam
pemilihan judul tesis ini adalah :
1. BSF Computer merupakan lembaga
kursus Aplikasi Komputer satu-satunya di Pulau Bawean Kabupaten Gresik yang
telah Berdiri sejak Tahun 2002 dan sampai sekarang masih eksis.
2.
Banyaknya peminat yang mendaftar untuk kursus di tempat ini, sehingga
sampai perlu disusun jadwal pengaturan tentang waktunya.
3.
Adanya Modul yang diciptakan oleh pemilik lembaga sendiri yang sangat
berbeda dengan buku panduan atau Buku Ajar TIK di sekolah baik tingkat SMP
maupun SMA.
4. Setiap siswa mendapatkan pengalaman
praktek untuk berhadapan langsung menggunakan Laptop dan atau Desktop dimulai
dari Nol yakni buta sama sekali dengan komputer.
E.
Tujuan Penelitian
- Menerapkan metode modul 24 jam untuk mengantarkan seorang pemula menjadi orang yang bisa mengoperasikan Ms. Office dengan baik.
2. Menjelaskan pencapaian efektifitas pelaksanaan penerapan metode
modul 24 jam ini di BSF Computer ini.
F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :
- Seorang Pemula
-
Dia dapat belajar dengan
menyenangkan ketika diberikan suatu contoh berkas (File) dan ditunjukkan
langsung cara membuatnya dengan memanfaatkan komputer.
-
Dia dapat membuat berkas-berkas
lain yang serupa (identik), dengan menggunakan ikon-ikon yang telah difahami
fungsinya.
- Guru Komputer, baik Formal di Lembaga Sekolah maupun Non Formal di tempat-tempat kursus komputer di luar sekolah.
-
Menambah wawasan dalam
mempersingkat waktu untuk mengantarkan
seorang pemula di bidang komputer menjadi orang yang bisa mengoperasikan
komputer dengan baik.
-
Mendapatkan metode yang lebih
cepat dan tepat dalam mengajarkan komputer kepada orang lain.
- Sekolah
Sebagai masukan bagi Sekolah (Litbang Sekolah) tentang
alternatif metode pembelajaran Komputer yang cepat dan tepat.
- Pemerintah pembuat kurikulum.
Dapat membuat kurikulum yang efektif dan efisien dengan
menggunakan waktu yang singkat dan metode pengajaran yang tepat.
H. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan diuraikan sebagai upaya
untuk memudahkan para pembaca dalam memahami alur laporan yang disajukan
penulis. Adapun sitematika pembahasan dalam tesis ini adalah sebagai berikut :
BAB
I : PENDAHULUAN
Terdiri
dari latar belakang masalah, rumusan masalah, penegasan judul, alasan pemilihan
judul, tujuan penelitian, hipotesis dan sistematika pembahasan.
BAB
II : KAJIAN
PUSTAKA
Menyampaikan
tentang hal-hal yang berhubungan dengan sistim pembelajaran TIK di Sekolah
mulai dari kelas 7 sampai dengan kelas XII. Program Ms. Office yang sering dan
biasa digunakan di Kantor-kantor, instansi-instansi perkantoran dan di Sekolah.
Berikutnya membahas tentang aktivitas belajar siswa. Meliputi, pengertian dan
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar serta macam-macam aktivitas belajar
siswa.
BAB
III : METODE
PENELITIAN
Membahas
tentang Gambaran umum Obyek Penelitian (BSF Computer), Letak geografis, latar
belakang berdirinya, sistim pembelajaran yang digunakan dengan menerapkan
metode modul 24 jam.
BAB
IV : LAPORAN
HASIL PENELITIAN
Menyajikan
data tentang hasil penelitian terhadap penerapan dan efektifitas dari
penggunaan metode modul 24 jam tersebut.
BAB
V : KESIMPULAN
Berisikan
tentang kesimpulan dan saran-saran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar