Pikiran
kita mengikuti obyek-obyek indera dan mengejarnya ke mana pun mereka pergi.
Walau tidak satu pun dari obyek-obyek indera itu penting. Semuanya tidak
kekal, tidak memuaskan, dan kosong. Pada saat mereka muncul,
amati dan lihatlah apa yang terjadi.
Ibarat
menjaga seekor kerbau di tengah sawah. Ketika seseorang menjaga kerbau, ia
membiarkannya berjalan dengan bebas, tetapi ia memperhatikannya. Jika kerbau
itu mendekati tanaman padi, orang itu akan meneriakinya, dan kerbau itu pun
akan berpindah tempat. Jika hewan itu tidak memperdulikannya ia akan
mencambuknya. Orang yang menjaga kerbau itu tidak mungkin bisa tidur, atau jika
ia tidur, maka dia akan bangun dengan melihat semua tanaman padi telah habis
dimakan oleh hewan itu.
Pikiran kita
bagaikan kerbau, dan obyek-obyek indera bagaikan tanaman padi. Seseorang
yang mengetahui adalah pemiliknya. Ketika mengamati pikiran, pemilik
memperhatikan segala sesuatu. Ia memahami bagaimana kondisi pikiran apabila
mengikuti obyek-obyek indera dan bagaimana kondisinya jika tidak mengikutinya.
Ketika orang yang mengetahui itu mengamati pikiran seperti ini, kebijaksanaan
akan muncul. Ketika pikiran menjumpai suatu obyek, pikiran akan melekat, sama
seperti kerbau itu akan memakan tanaman padi pada saat melihatnya.
Jadi, kemana pun pikiran
pergi, anda harus memperhatikannya. Ketika ia mendekati tanaman padi,
teriaklah. Jika ia tidak menghiraukannya, cambuklah ia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar