Apakah 'BAHAGIA Tanpa SYARAT' Itu ?
Kita
hidup di masyarakat yang menyebarkan mitos "Saya akan bahagia jika
.....". Misalnya : Saya
akan bahagia jika punya rumah, mobil, pasangan yang baik dan seterusnya.
Artinya kita telah dikondisikan bahwa bahagia itu hanya bisa
dicapai jika memenuhi persyaratan tertentu dan
biasanya syarat itu berupa faktor eksternal.
Berhenti sejenak dari kegiatan
anda. Tarik napas dalam-dalam, rasakan udara yang masuk dan keluar paru-paru anda, dan
lakukan lah beberapa kali. Bagaimana
rasanya ? Anda merasa lebih segar, rileks dan nyaman, bukan ? Kita tak perlu punya status atau
jabatan tertentu, bekerja keras atau tidak, tak perlu memenuhi kualifikasi apapun untuk
merasakan nikmatnya bernafas. Kita
sepenuhnya berhak, tanpa syarat. Tak perlu harus kaya dahulu, punya suami/istri
yang istimewa,
dan lain-lain.
Apa yang akan terjadi ketika anda tiba-tiba menyadari
bahwa bahagia - seperti halnya nafas adalah hak lahir anda ? Apa yang terjadi
jika anda bisa merasakan bahagia yang TERBEBAS dari kondisi eksternal hidup anda?
MENGAPA MEMILIH 'BAHAGIA TANPA
SYARAT'?
- Anda akan merasa senang, gembira,
positif - sungguh sangat menyenangkan (mungkin ini jawaban anda juga)
- Anda akan lebih banyak mengisi
waktu di masa sekarang daripada menyesali masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan
- Arah dan tujuan hidup akan semakin
jelas seiring berjalannya waktu - mereka tidak datang via telegram tapi akan muncul dengan
sendirinya ketika anda mulai rileks dan lebih bisa pasrah.
- Anda mendadak bisa mengerti apa
yang telah dicapai dalam hidup dan mengapa.
Kemudian dengan perubahan
sederhana, anda bisa memulai hidup yang sesuai dengan yang anda inginkan
- Anda akan meninggalkan kekhawatiran
dan mulai menikmati hidup. Mungkin anda akan berfikir tentang masa depan dengan
penuh kegembiraan, antusiasme, kesenangan seperti yang anda nikmati di masa kini. Dan
optimisme itu membuat anda tak sabar menunggu hari esok.
- Anda akan sering merasakan 'sukses'
yang anda cari selama ini.
Orang-orang yang gembira &
positif akan 'menarik' hal-hal, situasi dan pengalaman yang akan memberikan mereka kesenangan lebih
lanjut, termasuk materi.
UNSUR-UNSUR BAHAGIA TANPA SYARAT
1.APA YANG ENGKAU FOKUSKAN AKAN
MENINGKAT
Fokus, adalah titik utama dimana kita mengarahkan energi
pikiran dan perasaan.
Jika kita fokus pada hal negatif, maka pikiran dan
perasaan kita lebih peka untuk mendeteksi
hal-hal yang negatif, akibatnya kita merasa porsi negatif
dalam pengalaman hidup kita lebih
banyak dari porsi positifnya.
Kalau saat ini anda belum tahu/menyadari dimana fokus
anda, perhatikan saja pendapat anda
sendiri tentang kualitas hidup anda. Apapun yang anda
rasakan saat ini tentang hidup anda,
menunjukkan dimana selama ini anda berfokus.
Ubah fokus anda jika perlu, dan pilihlah fokus yang akan
mendatangkan apa yang anda
inginkan. Jaga selalu fokus anda, karena mungkin saja anda
kembali ke fokus yang lama.
2.RASA SYUKUR ADALAH PENDORONG
UTAMA
Rasa syukur adalah pendorong utama kebahagiaan. Dengan
bersyukur, seluruh energi anda
tetap terfokus pada hal-hal yang sebenarnya anda inginkan.
Jika anda kecewa, tidak puas, maka disadari atau tidak,
maka fokus anda akan bergeser
kepada pada hal-hal yang mendatangkan kecewa dan energi
anda tercurah kesana. Anda
segera bisa menghitung betapa seringnya rasa kecewa anda
alami. Jika ini membuat anda
tidak nyaman, segeralah bersyukur !
3.MANUSIA MENYUKAI KEBIASAAN
Psikolog ternama, Virginia Satir, pernah berkata bahwa
daya yang paling kuat dari manusia
adalah mempertahankan kebiasaan. Kita punya kecenderungan
alami untuk menolak
perubahan, terutama yang radikal.
Jika suhu tubuh tiba-tiba turun 20 derajat, atau keasaman
darah turun beberapa PH, kita akan
mati seketika. Tubuh dan otak kita mempunyai kontrol untuk
menjaga keseimbangan yang
disebut 'homeostasis'.
Ketika kita mengalamai perubahan, maka sensor-sensor
'kebiasaan' di jaringan syaraf kita
akan memperingatkan otak dan sistem tubuh akan mengambil
tindakan untuk
mengembalikannya ke kondisi stabil. Ini dapat menjelaskan
mengapa banyak orang yang
berusaha berubah tetapi kembali lagi ke kebiasaan lamanya.
Jadi, ketika anda bertekad untuk berubah, maka biasanya di
fase awal berlangsung lancar,
sampai mencapai ambang batas/ sensor2 kebiasaan tadi.
Sehingga ada penolakan, baik dari
tubuh maupun pikiran. Ini harus disadari & diterima
sebagai bagian perubahan. Setelah itu,
ketika kesetimbangan baru telah tercapai, maka anda akan
merasakan 'point of no return'
bahwa pikiran dan perasaan yang mengingatkan anda pada
kondisi sebelumnya tidak lagi
mengganggu anda. Itu berarti anda telah berhasil.
4.WHAT THE THINKER THINKS, THE
PROVER PROVES
Menurut Robert Anton dalam buku "Promotheus
Rising", akal sebenarnya mempunyai 2
bagian; thinker/pemikir dan prover/pembukti.
Thinker sangat fleksibel, bisa berpikir bumi itu bulat
atau rata, pria itu rasional dan wanita itu
intuitif atau sebaliknya, ia bisa berpikir dunia ini
sempit atau luas, dunia ini penuh penderitaan
atau kebahagiaan, dan seterusnya.
Jargon NLP mengenai hal ini adalah "The lunch is not
the meal and the map is not the
territorry".
Prover perilakunya sangat sederhana : apa yang dipikirkan
'thinker' maka ia akan
membuktikannya. Ia akan memilih/mencari data-data di dalam
otak anda untuk mendukung
pernyataan 'thinker'. Jika kita berpikir bahwa orang
miskin adalah orang yang malas dan
bodoh, maka 'prover' akan mencari bukti-bukti yang
mendukung ide tersebut.
Jika kita meyakini diri kita bodoh, maka prover akan
menyediakan bukti bahwa klaim tersebut
'benar' dan menolak bukti yang mengatakan sebaliknya,
demikian pula jika kita menganggap
diri kita ini brilyan. What the thinker thinks the prover
proves.
Mudah sekali melihat hal ini pada orang lain, misal :
"si Anu itu kok PD amat ? Padahal dia itu
bla...bla...bla..." (sekarang anda bisa memahami
mengapa si Anu demikian - karena the
prover dalam dirinya memberikan bukti yang mendukung)
tetapi ternyata sulit untuk
menyadari hal yang sama pada diri sendiri, karena anda -
begitu juga saya - percaya bahwa
memang hal tersebut 'sungguh-sungguh benar dan faktual'.
Padahal, mungkin itu hanya 'limiting belief' (kepercayaan yang
membatasi) dikarenakan kita
sudah terbiasa - lihat kembali no. 3.
5.PENERIMAAN ADALAH PELUMAS
PERUBAHAN & PERKEMBANGAN
Penerimaan berarti bahwa kita mengenali realita dari
situasi yang ada.
Penerimaan adalah lawan dari pengingkaran. Banyak orang
menggunakan pemikiran positif
untuk mengingkari realitas situasinya saat ini. Ini justru
membuat keadaan makin buruk.
Dengan menerima kondisi apa adanya, anda berada di posisi
yang paling baik untuk membuat
perubahan. Jika seorang alkoholik telah mengakui dan
menerima keadaannya, maka ia sudah
berada di jalur yang benar untuk berubah.
6.YANG DIINGINKAN ADALAH 'RASA'
Bukanlah 'kaya raya', 'turun berat badan', 'bebas secara
finansial' dst yang diinginkan
melainkan 'rasa' yang muncul ketika kondisi-kondisi
tersebut tercapai.
Jangan salah paham, menjadi kaya, berlibur, hubungan yang
harmonis, makan siang yang
lezat adalah hal-hal yang menyenangkan, hanya saja, dengan
pemahaman diatas, kita
menyadari bahwa pengalaman eksternal tersebut tidak
menjamin anda merasa bahagia,
damai dan berpuas diri. 'Rasa' itu TIDAK bergantung pada
hal-hal eksternal di atas. 'Rasa' itu
adalah produk internal diri kita sendiri .
Ironisnya, semakin sering kita menggunakan 'rasa'
tersebut, semakin cepat dan semakin
mudah hal-hal eksternal tadi muncul dalam hidup kita.
Jadi, biasakanlah (ingat kembali unsur
no 3) diri kita dengan 'rasa' itu dan kita akan segera
berada dalam situasi yang diinginkan.
7.BERSEDIALAH MENERIMA
Seandainya ada seseorang ingin memberikan uang 100 juta kepada
anda, maukah anda
menerimanya? Kemungkinan besar, anda akan bertanya dulu
"apa syaratnya?". Sejak awal,
anda tak percaya bahwa itu gratis, karena anda TIDAK
MERASA LAYAK MENERIMANYA.
Bahagia adalah hak lahir anda, jadi bersedialah untuk
menerimanya.
Manusia menghabiskan waktu mengejar kebahagiaan, tetapi
pada menit-menit terakhir -
karena merasa tidak layak menerimanya - melakukan apapun
untuk menghindarinya. Konyol,
tetapi demikianlah kenyataannya.
Jadi kita perlu berkata pada diri sendiri "Saya
memutuskan/mengijinkan diri saya untuk untuk
berbahagia setiap saat", dan terimalah (unsur no 5)
apapun pikiran & perasaan yang muncul
dan berterimakasih serta bersyukur karenanya (unsur no 2).
Lakukan setiap hari sampai engkau terbiasa dan tak merasa
perlu melakukannya lagi (unsur
no 3)
8.GUNAKAN AFFIRMASI PENUH
KEKUATAN
Bahasa merupakan sarana utama untuk memfokuskan pikiran
seseorang. Oleh karena itu,
pemilihan kata-kata yang tepat dalam Affirmasi menjadi
penting untuk mendapatkan fokus
yang jelas dan bisa dibuktikan (tips no 4 : What the
thinker thinks the prover proves)
Misalnya, affirmasi 'saya ingin kaya' dapat diubah menjadi
'saya bersyukur semakin kaya'.
'Saya mencoba menurunkan berat badan' diubah menjadi 'saya
berhasil mengurangi berat
badan saya' dan seterusnya.
Pengalaman yang didapat adalah 'bersyukur', berhasil, dan
'semakin kaya' serta' 'mengurangi
berat badan saya' dapat diterima sebagai suatu
progress/kemajuan tanpa mengingkari realita
(unsur no 5).
9.SEMUANYA BAIK-BAIK SAJA, TAK
ADA YANG PERLU DITAKUTKAN
Ketakutan, kekhawatiran dan kecemasan hanya akan datang
jika seseorang membayangkan
hal-hal yang tidak menyenangkan di masa lalu atau di masa
datang. Ketika kita mengijinkan
diri kita untuk memikirkan hanya saat ini saja, maka kita
akan menyadari bahwa semuanya
baik-baik saja dan tak ada yang perlu ditakutkan.
Rasa takut berguna untuk mengingatkan kita sebagai bagian
dari insting survival. Tetapi
ketika dikombinasikan dengan kemampuan manusia untuk
membayangkan masa lalu dan
masa depan, ia hanya menciptakan problem seperti stress,
was-was & rasa cemas.
Berhentilah membaca sesaat. Fokuskan perhatian anda pada
napas anda dan ijinkan diri anda
untuk mengamati pikiran dan perasaan yang mengalir melalui
kesadaran anda.
Ingatlah, pikiran dan perasaan tersebut BUKANLAH anda,
mereka hanyalah proses yang
timbul dalam diri anda. Sensasi apapun yang muncul
terhadap masa depan atau masa lalu
anda adalah perasaan TENTANG pikiran, bukan terhadap realitas
anda saat ini.
10.ANDA SUDAH BERADA DISANA !
Hal yang menghalangi anda untuk merasakan ketenangan dan
kepuasan saat ini adalah
gagasan bahwa ketenangan dan kepuasan ada DISANA, di
tempat lain, di suatu saat nanti, di
pengalaman yang berbeda, di kesempatan yang akan datang
dan seterusnya.
Kenyataannya, ketika anda mencapai 'disana' maka, segera
saja 'disana' itu berubah menjadi
disini karena anda akan mempunyai gagasan-gagasan baru
tentang adanya 'disana-disana'
yang lain. Jadi berhentilah bergulat dengan kenyataan,
sadarilah dan rasakan kenyamanan
dari kesadaran anda bahwa anda selalu berada di TEMPAT
YANG TEPAT.
Ketika anda mencari kedamaian, maka anda berasumsi bahwa
anda tidak memilikinya. What
the thinker thinks the prover proves, sehingga pikiran
anda akan memfilter sedemikian rupa
untuk membuktikan bahwa anda tidak memilikinya. Semakin
anda mencari, semakin jelas
dalam pikiran anda bahwa tidak memilikinya atau bahkan
berpikir tidak layak
mendapatkannya. Sehingga menjadi pencarian tiada akhir,
atau akhirnya anda putus asa.dan
memutuskan bahwa kedamaian (atau apapun
itu) tidak ada. Kalaupun ada, bukan untuk anda.
Berhentilah mencari. Kedamaian, cinta, kepuasan ada di
dalam diri anda sendiri. Ketika anda
berhenti dari kesibukan mencari hal-hal tersebut di tempat
lain, ketika anda berserah diri dan
pasrah, justru pengalaman-pengalaman yang anda inginkan
mulai mendatangi anda.
KESIMPULAN
Jika kita membiasakan diri memfokuskan pikiran kita pada
'rasa' yang ingin kita dapatkan,
maka kita berada di jalur yang tepat menuju 'bahagia tanpa
syarat'.
Itu karena segera 'the prover 'dalam diri kita akan
memberikan bukti-bukti yang mendukung.
Gunakan affirmasi yang tepat disertai kesadaran bahwa
bahagia adalah hak lahir anda dan
bahwa anda memutuskan untuk menerimanya dan sudah berada
di tempat yang tepat untuk
menerimanya. Tak ada yang perlu diingkari Pengingkaran
hanya membuat anda tidak
mengenali situasi anda sendiri dengan jernih.
Fokuskan 'rasa' itu disini, di saat ini juga, bersedialah
menerima pengalaman yang muncul
dan bersyukurlah. Karena bahagia akan segera timbul dari dalam
diri anda.
Sumber : Muhaemien.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar