Materi Kuliah KOMPUTER DAN Media Pembelajaran STAIHA Smstr II
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara (وسائل) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan. Media apabila difahami secara garis besar adalahadalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini,
guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih
khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal.[1]
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi
dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication
technology/AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne
(1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu
Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah sebagai alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.[2]
Media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu
atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1986)
dimana ia melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan
hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media
komunikasi. Sementara itu secara implisit difahami bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku,
tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film slide, foto,
gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah
komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan siswa untuk belajar. Di lain pihak, Nasional
Education Association memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk
definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun
audio-visual dan peralatannya. Dengan demikian, media dapat
dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca.
Dalam kegiatan belajar mengajar, sering pula pem`kaian kata media
pembelajaran atau (الوسائل التعليمية) digantikan dengan istilah-istilah
seperti alat pandang –dengar, bahan pengajaran (instructional
material), komunikasi pandang-dengar (audio-visual communicatoion),
pendidikan alat peraga pandang (visual education), alat peraga tecnologi
pendidikan (educational technology), alat peraga dan media penjelas.
Berdasarkan uraian beberapa batasan tentang media di atas, berikut dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung pada batasan itu.
1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal
sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat
dilihat, didengar atau diraba dengan pancaindera.
2. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai
software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam
perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun diluar kelas.
5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
6. Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya: radio,
televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide,
video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio tape/
kaset, video recorder).
7. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajenen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.[3]
B. Fungsi Media Pembelajaran
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap
orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.
Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga
dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data yang
menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan
informasi.[4] Levie & Lentz mengemukakan empat fungsi media
pembelajaran, berikut ini beberapa fungsi dari media pembelajaran
diantaranya:
1. Fungsi Atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran
yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks
materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik
dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu
pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak
memperhatikan. Media gambar, khususnya gambar yang diproyeksikan melalui
overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka
kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan
untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
2. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau
lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi
yang menyangkut masalah sosial atau ras.
3. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan
penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi
atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil
penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami
teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan
informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media
pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan
lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks
atau disajikan secara verbal.
C. Manfaat Media Pembelajaran
Meskipun telah lama disadari bahwa banyak keuntungan-keuntungan
penggunaan media pembelajaran, penerimaannya serta pengintregasiannya ke
dalam program-program pengajaran berjalan amat lambat. Mereka
mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif
dari pengguna media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau
sebagai cara utama pembelajaran langsung sebagai berikut:
1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajaran yang
melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama.
Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang
berbeda-beda, dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat
disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan, dan
aplikasi lebih lanjut.
2. Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai
penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan.
Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah-ubah,
penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan menyebabkan
siswa tertawa dan berfikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media
memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.
3. Pembelajaran media lebih interaktif dengan diterapkannya teori
belajar dan prinsip-prinsippsikologis yang diterima dalam hal
partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.
4. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena
karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk
mengantarkan pesan-pesan dan isi pembelajaran dalam jumlah yang cukup
banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.
5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata
dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan
elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik,
spesifik, dan jelas.
6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau
diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan
secara individu.
7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar proses belajar dapat ditingkatkan.
8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru
untuk menjelaskan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat
dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian
kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya
sebagai konsultan atau penasihat siswa.
Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa hingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi , tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa
tidak bosan dan mengajar pada setiap jam pelajaran.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2. Memperbesar perhatian siswa.
3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain,
dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapatlah disimpulkan
beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam
proses belajar mengajar sebagai berikut:
1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke
museum atau kebun binatang.[5]
D. Urgensi Media Pembalajaran
Kenyataan menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran atau proses belajar
mengajar sering tidak tercapai secara optimal. Hal ini disebabkan
karena pembelajaran sebagai suatu proses komunikasi sering dihadapkan
kepada berbagai kendala. Diantara kendala tersebut ialah adanya
kecendrungan verbal ketidaksiapan, kurangnya minat, gairah dan
lain-lain. Pemanfaatan media dalam proses pembelajaran adalah merupakan
salah satu upaya untuk mengatasi keadaan tersebut, mengingat fungsi
media dalam proses pembelajaran, selain sebagai penyaji stimulus juga
untuk meningkatkan keserasian terutama dalam menerima informasi.
Disamping itu media juga berfungsi sebagai perantara antara penyaji
dengan siswa (warga belajar) dan dalam hal tertentu media berfungsi
untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan
balik.
Moldstad (dalam Harsya W Bachtiar, 1984) menyatakan bahwa teknologi
instruksional dalam proses pembelajaran akan dapat menimbulkan
kondisi-kondisi positif, seperti :
1. Belajar lebih banyak terjadi jika media diintegrasikan dengan program instruksional yang tradisional.
2. Jumlah belajar yang setara sering dapat tercapai dalam waktu yang
lebih singkat dengan menggunakan teknologi instruksional.
3. Program instruksional dengan menggunakan berbagai media yang
didasarkan pada suatu pendekatan sistem, seringkali memudahkan siswa
dalam belajar secara lebih efektif.
4. Program-program multi media dan atau tutorial audio untuk
pembelajaran biasanya lebih disukai siswa bila dibandingkan dengan
pengajaran tradisional.[6]
Diantara Urgensi media dalam pembelajaran antara lain:
1. Proses instruksional menjadi lebih menarik dan interaktif
2. Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi
3. Kualitas belajar dapat ditingkatkan
4. Proses belajar mengajar dapat terjadi kapan dan dimana saja
5. Meningkatkan sikap positif siswa terhadap proses dan bahan belajar
6. Peran guru berubah ke arah positif dan produktif.[7]
________________________________________
[1] Ibid, hal 3.
[2] Dr. Arief S. Sadiman,dkk Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2009), hal. 6.
[3] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), 6-7.
[4] Oemar Hamalik, Media Pendidikan. (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994)
[5] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997),26-27.
[6] http://umsb.ac.id/?id=6
[7] http://nilaieka.blogspot.com/2009/06/media-pembelajaran.html